MEDAN, KOMPAS.com - Kelompok studi hak asasi manusia, Solidarity for Human Rights (SA-HAM) Medan, dalam memperingati sewindu meninggalnya aktivis HAM, Munir Said Thalib, menuntut Presiden SBY menangkap dan menghukum pembunuh Munir.
"Ungkap keterlibatan militer dan intelijen dalam kasus Munir. Adakan investigasi baru yang independen, publikasikan laporan Tim Pencari Fakta sebagai langkah kunci ke arah menegakkan kebenaran dan keadilan," desak Koordinator SA-HAM Supriadi Purba, Jumat (7/9/2012) di Medan.
Menurutnya, pemerintah harus mendukung mekanisme khusus untuk melindungi para pembela HAM di Indonesia, memberikan keadilan ke setiap korban pelanggaran HAM masa lalu, dan memberikan hak-haknya sebagai warga negara. Presiden SBY, kata Supriadi, harus lebih mengedepankan penghormatan HAM di sisa masa jabatannya agar nanti lebih tenang meninggalkan tugasnya.
"Evaluasi kinerja aparat kepolisian dan TNI yang masih saja menjadi aktor utama pelanggaran HAM. Desakan ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi penegakan HAM Indonesia. Dibutuhkan kemauan keras dari SBY dalam memberikan tanggung jawabnya, memberikan keadilan dan kebenaran kepada masyarakat, khususnya tentang kasus Munir yang masih gelap. Tidak ada alasan negara atau bahkan presiden menghalang-halangi terbukanya kasus ini," tegasnya.
Pejuang penegakan hak asasi manusia Munir dibunuh saat di perjalanan menuju Belanda pada 2004 silam. Namun hingga kini belum ada kejelasan aktor intelektual di balik pembunuhan berencana ini.
Istri Almarhum Munir, Suciwati menyatakan, janji Presiden SBY untuk menuntaskan kasus pembunuhan suaminya hanya pepesan kosong. Diakuinya memang ada pelaku yang dihukum, tapi itu hanya pelaku di lapangan, bukan dalangnya.
Menurutnya, perjuangan keadilan untuk Munir juga sejalan dengan perjuangan melawan lupa yang merupakan kampanye efektif dalam memperjuangkan keadilan bagi korban. Sebab, keadilan bagi Munir adalah keadilan bagi Indonesia.
Opini/Pendapat :
Menurut pendapat saya mengenai kasus yang ada pada artikel ini, pemerintah seharusnya memang harus lebih keras lagi dalam melakukan investigasi dalam kasus pembunuhan berencana terhadap aktivis HAM, Munir Said Thalib. Mencari dalang dalam kasus pembunuhan berencana ini. Karena pemerintah harus memberikan keadilan kepada setiap korban pelanggaran HAM, memberikan hak-haknya sebagai warga negara. "Keadilan bagi Munir adalah keadilan bagi Indonesia"..
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar