PENGERTIAN
PARAGRAF
Paragraf merupakan suatu bagian dari
karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan
satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran
utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok
pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
SYARAT-SYARAT PARAGRAF YANG BAIK
1.
Kepaduan Paragraf
Langkah-langkah yang harus kita tempuh
adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama
lain sehingga logis dan serasi. Lalu gunakanlah kata penghubung yang dapat
membuat kalimat saling berkaitan. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu
kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat
yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya:
karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya: oleh
karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.
Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.
2.Kesatuan Paragraf
Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.
2.Kesatuan Paragraf
Syarat yang kedua adalah kesatuan
paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu
pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang
diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif,
sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut
dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni
kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk
diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama
dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik
kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
Contoh paragraf deduktif :
Contoh paragraf deduktif :
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari
Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang
menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran
remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan
kenakalan remaja.
Contoh paragraf induktif :
Contoh paragraf induktif :
Kalau ditanya rencana masa depan, banyak
remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap masa
depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu.
Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa
depannya pun rendah.
3. Kelengkapan Paragraf
3. Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan lengkap
apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk
menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu
berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat
penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf.
Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata
penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.
PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Kelengkapan paragraf berhubungan dengan
cara mengembangkan paragraf. Paragraf dapat dikembangkan dengan cara
pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat, definisi dan
klasifikasi.
1. Cara Pertentangan
1. Cara Pertentangan
Biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan
seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan,
akan tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh : Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.
2. Cara Perbandingan
Contoh : Orang yang suka memberi dengan ikhlas hidupnya tak pernah kekurangan, berbeda dengan orang yang kikir, jiwanya tertekan karena harus pelit.
2. Cara Perbandingan
Biasanya menggunakan ungkapan seperti,
serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan
tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh : Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.
3. Cara Analogi
Contoh : Hidup jangan seperti lalat yang suka makan barang-barang busuk, akan tetapi hiduplah seperti lebah yang hanya makan sari bunga yang wangi dan manis yang memberikan banyak keuntungan bagi makhluk lain.
3. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu
objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki suatu kesamaan atau
kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-kata kiasan yang
digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Contoh : Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.
4. Cara Contoh- contoh
Contoh : Peran gizi bagi kesehatan manusia tidak bisa ditawar-tawar lagi, tubuh ibarat mobil, mobil perlu bensin untuk jalan, manusia pun perlu beras untuk berenergi.
4. Cara Contoh- contoh
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan
lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan
paragraf dengan contoh.
Contoh: Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
5. Cara Sebab Akibat
Contoh: Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan. Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.
5. Cara Sebab Akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu
kejadian. Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu
dan karena.
Contoh : Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
6. Cara Definisi
Contoh : Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Smk mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani enjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.
6. Cara Definisi
Adalah, yaitu, ialah, merupakan
kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
7. Cara Klasifikasi
Contoh : Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.
7. Cara Klasifikasi
Adalah pengembangan paragraf melalui
pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim
digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.
Contoh : Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
Contoh : Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
CIRI KALIMAT
UTAMA DAN KALIMAT PENJELAS
Ciri kalimat utama dan kalimat penjelas
A. Ciri kalimat utama
Adapun cirri-ciri kalimat utanma yaitu:
1. Biasanya terletak pada awal paragraph tetapi biasa juga terletak di akhir paragraph
2. Suatu kalimat berisi kalimat utama ditandai dengan kata kunci sebagai berikut:
• Sebagai kesimpulan
• Yang terpenting
• Jadi
• Dengan demikian
• Intinya, pada dasarnya
Kalimat utama biasanya berisi sebuah pernyataan yang nantinya akan di jelaskan oleh kalimat penjelas.
B. Ciri kalimat Penjelas
1. Berisi penjelas, seperti berikut ini:
• Contoh-contoh
• Keterangan
• Rincian dan lain-lain
2. Kalimat penjelas memerlukan kata penghubung
3. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.
Mengenal cirri-ciri gagasan utama
Paragraph yang baik terdiri atas satu kalimat topic dan penjelas. Kalimat topic merupakan kalimat yang isinya lebih umum dari pada kalimat yang lain. Kalimat topic merupakan pernyataan umum yang rinciannya di uraikan pada kalimat-kalimat penjelas. Pada kalimat topic terdapat ide pokok atau gagasan pokok atau gagasan utama paragraph. Kalimat topic di jelaskan oleh beberapa kalimat penjelas.
Kunci untuk dapat menentukan gagasan pokok atau ide pokok dalam teks secara cepat adalah dapat dengan cepat membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama berisi gagasan pokok sedangkan kalimat penjelas berisi gagasan penjelas yang menjelaskan gagasan dalam kalimat topic. Kalimat utama dapat terletak diawal atau diakhir paragraph. Contoh kalimat yang berisi ide pokok itu misalnya kalimat-kalimat yang mengandung kata kunci seperti:
• Yang terpenting adalah
• Pada prinsipnya
• Sebagai simpulan
• Memang semua itu menunjukan
• Dari semua data tersebut
• Kesimpulannya
• Jadi
Selain itu cirri kalimat yang mengandung ide pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung ide pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung kata acuan, itu, dan sebagainya. Kalimat-kalimat yang diawali kata seperti:
• Artinya
• Cara tersebut
• Selain contoh tersebut
• Karena hal itu
• Akibatnya
• Misalnya
• Sebagai contoh
• Sebagai ilustrasi
• Selain itu
• Contohnya
Merupakan semua kalimat yang bisa diduga sebagai kalimat penjelas.
A. Ciri kalimat utama
Adapun cirri-ciri kalimat utanma yaitu:
1. Biasanya terletak pada awal paragraph tetapi biasa juga terletak di akhir paragraph
2. Suatu kalimat berisi kalimat utama ditandai dengan kata kunci sebagai berikut:
• Sebagai kesimpulan
• Yang terpenting
• Jadi
• Dengan demikian
• Intinya, pada dasarnya
Kalimat utama biasanya berisi sebuah pernyataan yang nantinya akan di jelaskan oleh kalimat penjelas.
B. Ciri kalimat Penjelas
1. Berisi penjelas, seperti berikut ini:
• Contoh-contoh
• Keterangan
• Rincian dan lain-lain
2. Kalimat penjelas memerlukan kata penghubung
3. Selalu menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraph.
Mengenal cirri-ciri gagasan utama
Paragraph yang baik terdiri atas satu kalimat topic dan penjelas. Kalimat topic merupakan kalimat yang isinya lebih umum dari pada kalimat yang lain. Kalimat topic merupakan pernyataan umum yang rinciannya di uraikan pada kalimat-kalimat penjelas. Pada kalimat topic terdapat ide pokok atau gagasan pokok atau gagasan utama paragraph. Kalimat topic di jelaskan oleh beberapa kalimat penjelas.
Kunci untuk dapat menentukan gagasan pokok atau ide pokok dalam teks secara cepat adalah dapat dengan cepat membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama berisi gagasan pokok sedangkan kalimat penjelas berisi gagasan penjelas yang menjelaskan gagasan dalam kalimat topic. Kalimat utama dapat terletak diawal atau diakhir paragraph. Contoh kalimat yang berisi ide pokok itu misalnya kalimat-kalimat yang mengandung kata kunci seperti:
• Yang terpenting adalah
• Pada prinsipnya
• Sebagai simpulan
• Memang semua itu menunjukan
• Dari semua data tersebut
• Kesimpulannya
• Jadi
Selain itu cirri kalimat yang mengandung ide pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung ide pokok terdapat pernyataan umum yang tidak mengandung kata acuan, itu, dan sebagainya. Kalimat-kalimat yang diawali kata seperti:
• Artinya
• Cara tersebut
• Selain contoh tersebut
• Karena hal itu
• Akibatnya
• Misalnya
• Sebagai contoh
• Sebagai ilustrasi
• Selain itu
• Contohnya
Merupakan semua kalimat yang bisa diduga sebagai kalimat penjelas.
MANFAAT ALINEA
Manfaat paragraf dalam
suatu tulisan adalah :
1. Memudahkan
pengertian san pemahaman dengan memisahkan satu topik atau tema dengan yang
lain; karena setiap paragraf hanya boleh mengandung satu unit pikiran.
2. Memisahkan dan
menegaskan pengertian secara wajar dan formal, untuk memungkinkan pembaca
berhenti lebih lama dari perhentian di akhir kalimat. Dengan perhentian yang
lebih lama memungkinkan terjadinya pemusatan pikiran terhadap tema atau topik
yang diungkapkan paragraf.
MACAM
ALINEA BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA
1. Paragraf
Deduktif
Paragraf Deduktif
adalah Paragraf yang diawali dengan hal-hal yang bersifat umum dan diperjelas
dengan hal-hal yang bersifat khusus. Pada paragraf deduktif kalimat
utamanya berada di awal paragraf
Contoh :
Pada masa sekarang ini
banyak rumah sakit dibangun, baik itu rumah sakit negeri maupun swasta. Semarak
berdirinya rumah sakit tersebut diperkirakan karena adanya izin pendirian rumah
sakit yang relatif mudah. Rumah sakit negeri di daerah tertinggal mempunyai
jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan swasta. Hal tersebut dapat dinalar
karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi, misalnya faktor finansial,
sosial, asal-muasal adanya dokter, dan masih banyak lagi.
2. Paragraf
Induktif
Paragraf Induktif
adalah paragraf yang dikembangkan mulai dengan hal-hal yang khusus ke
hal-hal yang umum. Paragraf induktif kalimat utamanya berada di akhir paragraf.
Contoh :
Di sebagian besar
daerah pedesaan secara menyebar didirikan tempat pendidikan yang berupa sekolah
dasar. Meningkat, di kota kecamatan, pemerintah mengusahakan berdirinya sekolah
menengah tingkat pertama atau bahkan sebagian berdiri pula sekolah menengah
atas. Pada tingkat kabupaten, terutama kabupaten yang sudah maju, bermunculan
perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri. Selain tempat pendidikan formal
yang sudah disebutkan itu, menjamur pula tempat pendidikan nonformal, misalnya:
tempat pelatihan komputer, kursus menyablon, kursus memasak, potong rambut,
bengkel mobil, pertanian, dan kerajinan. Jadi, anak sekarang seharusnya tidak
mengalami kesulitan lagi memilih tempat pendidikan di negeri ini. Anak tinggal
menentukan tempat berpendidikan dengan menyesuaikan kesenangan dan
kemampuannya.
3. Paragraf
Campuran
Paragraf Campuran
adalah Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat
pokok kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat
pokok. merupakan paragraf yang dikembangkan dengan meletakan kalimat utama pada
awal dan akhir paragraf berupa paragraf deduktif - induktif (campuran).
Contoh :
Buku merupakan sarana
utama dalam mencari ilmu. Dengan buku orang bisa mengetahui ilmu dari berbagai
belahan dunia. Dari buku pula kita bisa mendapat hiburan dan menambah
pengalaman. Jelaslah bahwa buku sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
4. Paragraf
Deskriptif/Naratif/Menyebar
Paragraf
Deskriptif/Naratif/Menyebar adalah Paragraf yang tidak memiliki kalimat
utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada
kalimat-kalimat penjelas.
Contoh :
Matahari belum tinggi
benar. Embun masih tampak berkilauan. Warna bunga menjadi sangat indah diterpa
sinar matahari. Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang
satu ke bunga yang lain. Angin pun semilir terasa menyejukkan hati.
5. Paragraf
Ineratif
Paragraf ineratif
adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah bagian paragraf
(di antara awal dan akhir paragraf)
Contoh :
Seminggu menjelang hari
raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Mulai dari harga
makanan pokok hingga sandang. Masyarakat khawatir jika tidak mempersiapkan
kebutuhan hari raya dari sekarang, stok kebutuhan menjelang hari raya semakin
sedikit. Seriring meningkatnya kebutuhan orang banyak, rupanya kekhawatiran
masyarakat tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meningkatkan harga
kebutuhan pokok. Karena perbuatan pedagang yang seperti ini, terpaksa
masyarakat harus membeli dengan harga tinggi.
JENIS
PARAGRAF MENURUT SIFAT ISINYA
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya
dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan
sifat isi paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena
pekerjaan menyusun paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.
· Paragraf
Persuasif : adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam
penulisan iklan, terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf argumentasi,
deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah seperti
buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk
karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh : “Marilah
kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan
bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak
pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing
untuk membuang sampah pada tempatnya.
· Paragraf
argumentasi : adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti
alasan yang mendukung.
Contoh : “Menurut
Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang
diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru.
Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 –
2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil
HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.”
· Paragraf
naratif : adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk data atau cerita.
Contoh : “ Pada
game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan
ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang
lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
· Paragraf
deskritif : adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
dengan bahasa.
Contoh : “Kini
hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa
pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg.
Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan
LED display dan tombol-tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur
I-sensor juga akan memudahkan proses mencuci”.
· Paragraf
eksposisi : adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan
kejadian tertentu.
Contoh :“Rachmat
Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP
(1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia
Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978
Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa
Jakarta bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana
Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof.
Dr. A. Teeuw”.
Sumber-sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar