TOPIK
Pengertian
Topik
Topik
atau pokok pembicaraan berasal dari kata Yunani “topoi”. Dalam suatu karangan,
topik merupakan landasan yang dapat dipergunakan oleh seorang pengarang
untuk menyampaikan maksudnya. Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber
penentuan topik sebuah karangan, misalnya : pengalaman, keluarga, karier, alam
sekitar, masalah kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, cita-cita, dan
sebagainya.
Dari
bermacam-macam hal yang dijadikan topik tersebut, seorang pengarang dapat
menyusun karangan dalam bentuk :
Narasi : Karangan
yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa.
Deskripsi :
Karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya sehingga
pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, merasakan) apa yang
dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya.
Eksposisi :
Karangan yang berusaha menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat
memperluas pengetahuan pembaca karangan tersebut.
Argumentasi :
Karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat, pendirian, atau gagasan.
Syarat
topik dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu :
Bagi penulis, topik
yang baik yaitu berbasis pada kompetensi penulisnya yaitu :
·
Bidang keahlian
·
Bidang studi yang didalami.
·
Pengalaman penulis seperti pengalaman
kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah
·
Bidang kerja atau profesi
·
Karakter penulis (baik, cerdas,
inovatif, kreatif)
·
Temuan yang pernah diteliti
·
Kualifikasi pengalaman baik Nasional
maupun Internasional
·
Kemampuan memenuhi tuntutan para
pembacanya
·
Kemampuan memenuhi target kebutuhan
segmen pembacanya, dan
·
Temuan baru dalam bidang ilmu
pengetahuna dan teknologi yang diperlukan pembacanya
Sedangkan
bagi pembaca, topik itu baik jika layak dibaca. Artinya, topik tersebut dapat
mengembangkan kompetensi pembacanya, yaitu sesuai dengan :
·
Tuntutan pembaca untuk mencapai target
informasi yang diharapkan
·
Upaya pembaca untuk meningkatkan
kecerdasan, kompetensi pengembangan akademik dan profesi.
·
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang
ditekuni pembacanya.
·
Pengembangan dan peningkatan karier dan
profesinya
·
Upaya mempertajam dan memperhalus rasa
kemanusiaan
·
Upaya mempertajam dan memperhalus daya
nalarnya
·
Sesuai dengan kebutuhan informasi iptek
yang diperlukan, dan sebagainya.
Namun jika ditinjau
secara umum, syarat topik yang baik yaitu :
Menarik
untuk ditulis dan dibaca : Topik yang menarik bagi
penulis akan meningkatkan kegairahan dalam mengembangkan penulisannya dan bagi
pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
Dikuasai
dengan baik oleh penulis : Untuk menghasilkan tulisan
yang baik, penulis harus menguasai teori-teori (data sekunder), data di
lapangan (data primer). Selain itu, penulis juga harus menguasai waktu, biaya,
metode pembahasan, bahasa yang digunakan, dan bidang ilmu.
Pembatasan
sebuah topic :
·
Tetapkanlah topik yang akan digarap
dalam kedudukan sentral.
·
Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang
berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut. Bila
dapat, tempatkanlah rincian tersebut di sekitar lingkaran topik tadi.
·
Tetapkanlah data rincian tadi, yang mana
yang akan dipilih.
·
Mengajukan pertanyaan, apakah sector
tadi dapat dirinci lebih lanjut atau tidak. Dengan demikian dilakukan secara
berulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus dan cukup sempit.
Ciri-ciri
topic :
·
Topic harus menarik perhatian si
pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca.
·
Mencakup keseluruhan isi cerita.
Pembatasan
Topik
Topik yang akan
diangkat dalam permasalahan haru dibatasi sampai tahap yang paling sempit dan
terbatas agar pembatasanny tidak terlalu luas dan terarah. Cara mempersempit
itu seperti disebutkan “Cipta Lika Caraka” dapat dilakukan sebagai berikut.
·
Menurut tempat
Contoh, Indonesia lebih
khusus daripada dunia, pulau jawa lebih khusus daripada tanah air Indonesia,
dan sebagainya.
·
Menurut waktu/ periode zaman
Contoh, “Perkembangan
Islam” bisa dibatasi “ Perkembangan Islam di Masa Nabi Muhammad SAW”
·
Menurut Hubungan Kausal
Contoh, “Perkembangan
Islam” dapat dikhususkan pembahasannya menjadi “Sebabnya Islam Tersiar”
·
Menurut pembagian bidang kehidupan
manusia (politik, sosial, ekonomi, agama, kebudayaan, ilmu pengetahuan,
kesenian)
Contoh, Topi “
Pembangunan di Indonesia” dapat dibatasi menjadi “ Pembangunan Politik Masa
Orde Baru”
·
Menurut aspek umum-khusus
Contoh, Topik “
Pengaruh Kebijaksanaan 15 November 1978 Terhadap Masyarakat” dapat dikhususkan
menjadi “ Pengaruh Kebijaksanaan 1978 Terhadap Usaha Kerajinan Rotan di
Amuntai”
·
Menurut objek material dan objek formal
Objek material ialah
bahan yang dibicarakan, sebagai objek formal ialah dari sudut mana bahan itu
ditinjau.
Contih: “Perkembangan
Pers di Indonesia di Tinjau dari Segi Kebebasannya. Perkembangan Pers di
Indonesia sebagai objek material, dan di Tinjau dari Segi Kebebasannya adalah
objek material
Sumber
sumber mendapatkan topic :
·
Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup bisa
dijadikan bahan tulisan, baik yang sudah lama terjadi maupun yang baru saja
dialami. Beberapa pengalaman tersebut tentu ada yang menarik dibagi pada siapa
saja. Pengalaman biasa pun juga bisa menjadi sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca
jika anda mampu mengubahnya ke dalam sebuah tulisan yang baik. Apalagi jika
pengalaman-pengalaman tersebut mengandung hikmah dan bahan pelajaran bagi siapa
saja yang membaca.
·
Berita / Kejadian Terkini
·
Bahan bacaan seperti buku, majalah,
koran, dan lain-lain.
·
Ask Yourself and Search The Internet
·
Pengetahuan Yang Dimiliki
·
Hobi
·
Foto dan Video
·
Foto dan Video juga bisa dijadikan
sebagai topik tulisan, terutama foto-foto dan video menarik yang anda miliki
atau temui.
·
Renungan
JUDUL
Pengertian
Judul
Judul
adalah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih spesifik dan sering
telah menyiratkan permasalahan atau variable yang akan dibahas. Judul
tidak harus sama dengan topik. Karena topik biasanya memiliki ruang lingkup
yang luas sedangkan judul memiliki ruang lingkup yang lebih sempit atau lebih
khusus. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin
bahwa judul itu cocok dengan temanya.
Sebuah
judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan
temanya. Judul hanya menyebutkan ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari
karya itu, sehingga pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam
karya itu.
Syarat
sebuah judul yang baik :
·
Judul harus relevan.
·
Judul harus mempunyai pertalian dengan
temanya atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
·
Judul harus dapat menimbulkan
keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
·
Judul harus singkat. Tidak boleh
mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata
atau rangkaian kata yang singkat.
·
Judul tidak provokatif.
Ciri-ciri
judul :
·
Relevan dengan tema cerita tersebut,
atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
·
Biasanya judul harus provokatif dengan
menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi
cerita tersebut.
·
Judul terdiri dari lima kata dan
diusahakan tidak boleh lebih.
·
Judul tidak boleh mengambil bentuk
kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
·
Judul harus mencerminkan topic atau
tema, tidak boleh menyimpang.
Judul
terbagi menjadi dua:
·
Judul langsung : Judul yang erat
kaitannya dengan bagian utama berita, sehingga hubugannya dengan bagian utama
nampak jelas.
·
Judul tak langsung : Judul yang tidak
langsung hubungannya dengan bagian utama berita tapi tetap menjiwai seluruh isi
karangan atau berita
TEMA
Pengertian
Tema
Tema
berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, berarti sesuatu yang telah diuraikan
atau sesuatu yang telah ditempatkan.Tema merupakan persoalan utama yang
diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel,
ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan
pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Beberapa sumber mengatakan,
pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari
sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu
sendiri.
Dilihat
dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang
disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses
penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Hasil perumusan
tema bisa dinyatakan dalah sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil
bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang
tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian
dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan
dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri
dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat
dilihat dalama hubungan antara kalimat topic dan alinea. Kalimat topic
merupakan tema dari alinea itu, sedangkan kalimat lain hanya berfungsi untuk
memperjelas kalimat topic atau tema alinea tersebut.
Syarat-syarat
memilih tema yang baik antara lain:
·
Tema menarik perhatian penulis.
Dapat membuat seorang
penulis berusaha terus-menerus untuk membuat tulisan atau karangan yang
berkaitan dengan tema tersebut.
·
Tema dikenal/diketahui dengan
baik.
Maksudnya pengetahuan
umum yang berhubungan dengan tema tersebut sudah dimilki oleh penulis supaya
lebih mudah dalam penulisan tulisan/karangan.
·
Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuah tema yang baik
harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau
tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
·
Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau
umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan
lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.
Ciri-ciri
tema :
·
Dalam novel dan cerpen, tema biasanya
dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
·
Tema juga dapat dilihat melalui
cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
·
Tema dapat dikesan melalui peristiwa,
kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat
dalam cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam
sebuah cerita.
Sumber-sumber:
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/03/15/pengertian-topik-dan-judul/
http://nti0402.wordpress.com/2010/10/31/tema-judul-dan-topik-dalam-bahasa-indonesia/
http://kurniahidayati.wordpress.com/2011/06/16/tema-topik-dan-judul/
http://yonagandys.blogspot.com/2012/11/perbedaan-antara-topik-judul-tema_14.htmlSumber-sumber:
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/03/15/pengertian-topik-dan-judul/
http://nti0402.wordpress.com/2010/10/31/tema-judul-dan-topik-dalam-bahasa-indonesia/
http://kurniahidayati.wordpress.com/2011/06/16/tema-topik-dan-judul/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar