Gunadarma terkenal
dengan format 2 kali sidang untuk dapat lulus, yaitu Penulisan Ilmiah yang akan
diadakan oleh beberapa jurusan pada Semester 6, dan Penulisan Ilmiah yang akan
diadakan pada semester 6.
Saya hanya akan
menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang akan mencari tema dalam penulisan PI,
Tema PI tidak perlu susah” dan aplikasinya juga tak perlu ribet”, yang jelas
aplikasi yang anda buat itu adalah aplikasi
yang anda buat sendiri dan banggalah dengan karya buatan sendiri :D
TUNTUNAN PEMBUATAN PENULISAN ILMIAH
TUJUAN
Tujuan pembuatan Penulisan Ilmiah adalah melatih mahasiswa untuk dapat
menguraikan dan membahas suatu permasalahan secara ilmiah dan dapat menuangkannya secara ilmiah
dan menuangkannya secara teoritis, jelas dan sistematis.
ISI DAN MATERI
Isi dari Penulisan Ilmiah diharapkan memenuhi aspek-aspek di bawah ini :
1. Relevan
dengan jurusan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Mempunyai
pokok permasalahan yang jelas.
3. Masalah
dibatasi, sesempit mungkin.
1.
PENDAHULUAN
Penulisan Ilmiah (selanjutnya ditulis dengan PI
saja) merupakan tugas yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa yang telah
duduk di semester 6. PI memiliki bobot 2 SKS. PI bisa merupakan karya ilmiah
atas hasil studi di lapangan (aplikatif), studi pustaka (teoritik), maupun
gabungan keduanya.
Studi lapangan bisa berupa kerja praktek, magang,
wawancara, pengamatan, studi banding, dan berbagai cara lainnya. Studi pustaka
bisa berupa perbandingan teori, pengembangan teori, pengaplikasian teori,
pembuktian teori, dan sebagainya.
PI harus diselesaikan dalam 3 (tiga) bulan
sejak diterimanya Surat Keputusan Rektor Universitas Gunadarma tentang
kewajiban menulis PI bagi mahasiswa, dan penunjukan Dosen Pembimbing PI.
2. STRUKTUR
DASAR PI
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah
sebagai berikut :
1. Bagian
Awal
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka / Landasan
Teori.
4. Hasil
Penelitian dan Analisa / Pembahasan dan Analisa Bagian Pokok
5. Kesimpulan
(& Saran)
6. Bagian
akhir
1. Bagian Awal
Bagian
Awal, terdiri atas :
- Halaman
Judul
Ditulis
sesuai dengan cover depan Penulisan Ilmiah standar Universitas Gunadarma.
- Lembar
Pengesahan
Dituliskan
Judul PI, Nama, NPM, NIRM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan
pembimbing, koordinator PI, serta Ketua Jurusan.
- Abstraksi
Berisi
ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata
Pengantar
Berisi
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian
dan penulisan ilmiah (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing,
Perusahaan, dll ).
- Daftar
Isi
- Daftar Tabel
- Daftar
Gambar Kalau ada
- Daftar
Lampiran
2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok persoalan.
Di bab pendahuluan, Peneliti/ Penulis harus
dapat secara fokus menuliskan masalah-masalah yang terjadi di tempat
penelitiannya. Dengan membaca bab pendahuluan ini, setiap pembaca sudah dapat
mengetahui apa sebenarnya yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
penelitiannya
.
Terdiri dari :
- Latar Belakang Masalah
Di latar belakang masalah dijelaskan, apa saja
kendala yang dihadapi dalam menjalankan kegiatannya. .Jadi, di latar belakang
masalah ini dijelaskan kesulitan-kesulitan yang dihadapi pengelola (unit usaha
yang diteliti) yang sedang diamati.
- Batasan Masalah
Tentu saja, dari sekian banyak masalah yang
dihadapi tersebut tidak dapat diselesaikan seluruhnya (terutama dengan bidang
ilmu komputer). Sehingga, isi batasan masalah adalah pemilihan masalah mana
yang akan diselesaikan dengan PI ini.
- Rumusan Masalah ( boleh ada, boleh tidak )
Dari batasan masalah yang telah dipilih,
dirumuskan masalah tersebut dengan kalimat tanya. Dengan kalimat tanya
tersebut, diharapkan para pembaca lebih tahu ke arah mana PI ini akan digiring.
Dari sini pembaca akan tahu bahwa PI ini
ditulis untuk membuat perancangan sistem komputerisasi guna mecahkan masalah di
atas.
- Tujuan Penulisan
Tentu saja, tujuan penelitian ini adalah untuk
memecahkan masalah (yang telah dibatasi) di atas. Namun demikian, tujuan-tujuan
lainnya (efek positif dari perancangan sistem) boleh saja ditulis.
- Metode Penelitian
Metodologi penelitian berisi mengenai bagaimana
cara kita melakukan penelitian. Misalkan, penelitian ini dilakukan melalui studi lapangan
yaitu dengan cara pengamatan, wawancara, penyebaran kuisioner, dan sebagainya.
Penelitian juga dilakukan
dengan membaca buku-buku teori tentang perancangan sistem dan contoh-contoh
kasus yang menyerupai kasus yang akan dibahas.
- Sistematika Penulisan
Di sini dijelaskan
mengenai pembabakan penulisan, Bab 1 mengenai apa, Bab 2 mengenai apa, dan
seterusnya. Pembabakan ini dibuat selogis (terurut) mungkin.
Jenis-Jenis
Metode Penelitian :
a. Studi
Pustaka : Semua bahan diperoleh dari
buku-buku dan/atau jurnal.
b. Studi
Lapangan : Data diambil langsung di
lokasi penelitian.
c. Gabungan
: Menggunakan gabungan kedua
metode di atas.
(Bila penulis melakukan Praktek Kerja,
laporan ditulis menurut format penulisan ilmiah).
3. Landasan Teori (untuk yang
melakukan penelitian)
Di bab ini diungkapkan
teori-teori yang digunakan Penulis untuk memcahkan masalah. Selain teori, bisa
juga dimasukkan alat-alat (tools) perancangan sistem, namun demikian tools
tersebut hanya digunakan sebagai pelengkap saja, teori utamanya harus
dikedepankan.
Adapun mengenai tools-nya,
bisa berupa gambar-gambar DFD, ERD, flowchart, maupun statements
atau penjelasan dari bahasa pemrograman yang digunakan (seperlunya saja)
4. Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang
melakukan penelitian / kerja praktek di perusahaan)
Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja
praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).
5. Hasil Penelitian dan Analisa
Bagian
ini dapat dipecah menjadi beberapa bab ( misalnya Bab III dan Bab IV ) tergantung
kebutuhan :
- Hasil
Penelitian (Analisa Perusahaan)
Menguraikan
hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
- Analisa
dan Pembahasan
Membahas
tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah
yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang
diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.
6. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi
jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan
kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
7. Bagian Akhir
- Daftar
Pustaka
Berisi
daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar
Simbol
Berisi
deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan
keterangannya.
-
Lampiran
Penjelasan
tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan,
grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di
bagian-bagian terkait sebelumnya.
8. PENGALAMAN KESALAHAN
Berikut akan dijelaskan
mengenai kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan mahasiswa berdasarkan
pengalaman kami dalam membimbing dan menguji PI selama ini.
8.1. Menggunakan kata
ganti orang
Masih banyak yang menulis
PI seperti menulis buku (dalam hal ini, Penulis mengajak pembaca berpikir atau
belajar kepadanya), misalkan pada kalimat-kalimat :
(a) Seperti sudah kita ketahui
bersama ...........(ada kata “kita”)
(b) Dalam hal ini, Penulis
meyakini bahwa ..... (ada kata “Penulis”)
(c) Bisa Anda lihat di sini
................................ (ada kata “Anda”)
Jadi, jangan gunakan kata ganti
orang. Untuk mencegah itu, gunakanlah kalimat pasif, misalkan pada (c) Bisa
dilihat di sini ...., dan sebagainya.
8.2 Menggunakan kata perintah
Jangan menggunakan kata atau
kalimat perintah di PI yang menjadikan seakan para pembaca adalah ’murid’-nya.
Misalkan pada kalimat :
(a) Lihatlah, bahwa
berdasarkan .......(ada kata perintah “Lihatlah”)
(b) Untuk itu, klik-lah mouse
sebanyak dua kali ....(ada kata “klik-lah)
Kembali, gunakan kalimat
pasif, misalkan “Dilihat, bahwa berdasarkan...” agar semua penulisan ini
dilakukan sendiri oleh si penulis PI.
8.3. Penggunakan suku
kata “di”
Masih banyak yang tidak
mengerti kapan suku kata “di” harus dijadikan penunjuk tempat, atau menjadi
kata depan, sehingga banyak yang menulis :
(a) Pernyataan diatas
sudah tepat ....... (“di” yang digabung dengan kata)
(b) Karenanya, harus di
lakukan ...........(”di” yang dipisah dengan kata)
yang seharusnya ditulis :
(a) di atas, dan (b) dilakukan.
“Di” dipisah dengan kata
berikutnya bila ia menunjukkan tempat, misalkan di Jakarta, di samping, di
sini, dan semacamnya.
8.4. Menerangkan kehebatan perkembangan komputer di Latar
Belakang Masalah
Sewaktu kita menuliskan
masalah di latar belakang masalah, jangan kita bicarakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan pemecahan masalah atau yang tidak ada kaitan langsung dengan
masalah. Jadi, cerita mengenai perkembangan komputer yang demikian pesat, dan
semacamnya tidak perlu kita tuliskan, karena perkembangan komputer tersebut
bukan menjadi masalah kita.
8.5. Kesimpulan yang sama dengan yang ada di Latar
Belakang Masalah
Banyak yang menulis segala
sesuatu di kesimpulam ternyata hanya mengulang tulisan yang pernah ada di latar
belakang masalah atau di bagian lain. Padahal, kesimpulan adalah segala sesuatu
yang baru kita dapatkan setelah penelitian kita lakukan.
Ibarat menonton sebuah
film, maka kesimpulan terhadap sebuah film adalah film tersebut bagus,
biasa-biasa saja, atau tidak bagus. Begitu juga dengan PI, di kesimpulan adalah
penjelasan mengenai bagus (sesuai dengan yang diharapkan untuk menyelesaikan
masalah), biasa-biasa saja (tidak semuanya sesuai dengan yang diharapkan), atau
tidak bagus (sama sekali tidak membantu memecahkan masalah).
8.6. Software yang ‘dikupas habis di Landasan
Teori’
Software (contoh, Visual BASIC),
bukanlah teori. Jadi seharusnya, software tidak perlu dimasukkan di
manapun, baik itu di judul penulisan, maupun di dalam teori. Terlebih lagi, software
tersebut didapatkan dari membajak (melanggar HAKI), Jika bukan software
bajakan, maka perlu dicantumkan lisensi yang didapat di dalam lampiran.
Jika memang untuk
menunjang penulisan, software tersebut harus dicantumkan (dan
berlisensi) maka jjelaskan secara singkat saja (sekitar 1 alinea) mengenai
manfaat software tersebut bagi penelitian. Jadi jangan dikupas habis
mulai dari sejarah hingga icons yang disediakannya.
9. STRATEGI PENYUSUNAN PI
Untuk menyusun PI
diperlukan strategi khusus, baik strategi dalam faktor fisik maupun strategi
dalam faktor mental. Untuk strategi fisik, tidak perlu diterangkan di sini,
mudah-mudahan mahasiswa dalam keadaan sehat wal afiat dan pandai menjaga kesehatan
tersebut selama masa penulisan PI dan seterusnya.
Adapun strategi non fisik
akan diterangkan berikut ini.
9.1. Niat
Kegiatan apapun yang
memerlukan kesiapan mental harus didahului dengan niat. Niat adalah kesadaran
diri yang penuh bahwa kita akan berbuat sesuatu dengan mengerahkan segala kemampuan
diri (berpikir dan bertindak) untuk mencapai apa yang akan kita inginkan, yaitu
menyusun PI.
Dengan niat, tentu pikiran
kita (di manapun kita berada) akan fokus ke penyusunan PI dan bertindak
(berperilaku) untuk mendukung penyelesaian penyusunan PI tersebut.
9.2. Tentukan pokok
bahasan
Langkah berikutnya adalah
menentukan pokok bahasan. Ada beberapa cara dalam pemilihan pokok bahasan, antara lain (1) mata
kuliah yang disukai, (2) hobi, (3) perhatian, dan sebagainya.
Pada mata kuliah yang
disukai (setidaknya karena mendapat nilai yang baik), sedikit-banyak akan
membantu dalam menemukan pokok bahasan. Dalam contoh-contoh soal, ada banyak
yang bisa dijadikan masalah yang bisa dibuatkan program dengan bahasa
pemrograman untuk menyelesaikan masalah tersebut (PI aplikatif)
Pada hobi, tentu juga ada
masalah yang bisa diangkat untuk dijadikan masalah di PI. Misalkan hobi kita
main catur, bisa kita buatkan program untuk pembelajaran catur bagi pemula
(misalkan hanya langkah-langkah yang diijinkan dari setiap bidak catur), atau
membuat website untuk saling bertukar pikiran antarpenghobi catur, dan
sebagainya.
Pada perhatian, apa yang
selama ini menjadi pusat perhatian kita ?. Misalkan bidang kesehatan, atau bidang
pendidikan anak-anak balita, bidang keamanan, dan sebagainya. Pada bidang
pendidikan anak-anak balita misalkan, kita bisa membuatkan software
penunjang belajar bagi mereka, misalkan menampilkan gambar-gambar hewan serta
suaranya.
Bisa juga perhatian kita
pada bidang bisnis transportasi, misalkan bagaimana membentuk jalur-jalur
perjalanan yang efisien agar perusahaan transportasi mendapatkan keuntungan
yang lebih besar, dan sebagainya.
Bila semua hal di atas
masih sulit, maka cara sederhana untuk mendapatkan pokok bahasan adalah dengan
mendatangi perpustakaan untuk membaca buku-buku, atau langsung membaca PI-PI
kakak-kakak kelasnya yang sudah selesai. Dari sana, ambil salah satu tema dari
ribuan PI yang ada, tetapi penulisannya tidak boleh mencontek keseluruhannya
(plagiat). Ambil saja temanya, lihat di sarannya (untuk peneliti berikutnya)
dan selanjutnya kembangkan pemikiran kita agar ada pemikiran baru yang keluar
dari pemikiran kita sendiri (ada andil kita di dalam PI kita yang merupakan
kelanjutan penelitian dari peneliti sebelumnya).
9.3. Konsentrasi
berkesinambungan
Penyelesaian PI akan lebih
baik jika tidak terjedanya konsentrasi kita untuk hal-hal lain di luar PI. Andaikan
harus terjeda (pasti akan terjeda karena harus kuliah, ujian, dsb.) tetap harus
memikirkan PI dan harus selalu menyediakan waktu untuk menyusun (misalkan pada
malam hari). Satu hari saja kita tidak memikirkan PI maka sulit bagi kita untuk
memulainya kembali, sehingga ada kiasan ”tiga minggu kita menyia-nyiakan
penulisan, maka kita akan mulai menulis lagi pada tiga tahun kemudian.”
9.4. Sisihkan uang jajan
Tidak murah menyusun PI,
tapi hasilnya (jika berhasil) tidak akan terbayar rasa bahagianya. Karenanya,
jangan terlalu membebani orang-tua, mulailah dengan menyisihkan uang jajan.
Gunakan uang jajan untuk membeli kertas, tinta printer, buku, dan segala
sesuatu yang mendukung PI.
Kita tidak bisa berharap,
setiap tulisan yang kita buat (dan sudah kita cetak) tidak ada koreksi dari
dosen pembimbing. Kita juga tidak bisa berharap bahwa sekali cetak akan mulus
tercetak (kadang-kadang masih ada yang salah, kurang halaman, kotor, dan
sebagainya.)
9.5. Kuatkan teori, dan
kuatkan mental untuk siap berdebat
Pengujian bukan hanya
sewaktu ujian sidang PI, tetapi sewaktu menyusun PI, kita sudah harus
berhadapan dengan dosen pembimbing.
Salah satu cara dosen pembimbing mengetahui PI dibuat sungguh-sungguh
oleh mahasiswa bimbingannya (bukan mencontek atau dibuatkan orang lain) adalah
dengan mengujinya.
Pengujian itu juga bukan
tanpa sebab lain, karena setiap dosen pembimbing juga diminta pemberian
nilainya oleh koordinator Bagian PI Universitas. Jadi, untuk memberi nilai yang
pantas bagi bimbingannya, dosen pembimbing juga ikut menguji (sewaktu proses
penyusunan).
9.6. Malu pada diri sendiri
Memang, dari sekian ratus
atau bahkan ribu mahasiswa yang menyusun PI dalam waktu yang bersamaan, tidak
semua terpantau, sehingga ada juga mahasiswa yang mau enak sendiri. Misalkan,
minta dibuatkan teman, atau beli kepada penyedia penyusunan PI, bahkan
mencontek habis (plagiat).
Apakah hal itu akan
merugikan dosen pembimbing atau pihak Universitas ?, secara langsung tidak akan
merugikan, justru ruginya bagi mahasiswa yang bersangkutan, karena sudah
menyalahi kaidah keilmuan yaitu jujur dan bertang-gung jawab yang tentunya akan
dimintakan pertanggungjawabannya kelak di akherat.
Karenanya, malulah pada
diri sendiri bila kita berbuat yang dilarang oleh Tuhan YME, antara lain
berbuat curang, mengelabuhi orang lain, dan menyiksa diri sendiri.
Sumber :
http://parno.staff.gunadarma.ac.id/Downloads
http://kumala-thekumalas.blogspot.com/2013/03/tuntunan-pembuatan-penulisan-ilmiah.html
http://baak.gunadarma.ac.id/?stateid=detail_berita&id_lihat=252
https://erdendi.wordpress.com/category/it/pemrograman-web/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar